
Bandung Barat (20/08) – Aktivitas kegempaan di jalur Sesar Lembang kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya tiga kali gempa kecil terjadi dalam sepekan terakhir, masing-masing pada 14 Agustus (M 1,8), 19 Agustus (M 2,3), dan 20 Agustus 2025 (M 1,7).
Jika ditarik ke belakang dalam satu bulan terakhir, sejak 24 Juli hingga 20 Agustus 2025, terdapat enam kali kejadian gempa di sekitar Sesar Lembang dengan magnitudo bervariasi antara 1,7 hingga 2,3. Meski kekuatannya relatif kecil, rangkaian gempa ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang sedang aktif bergerak.
Kepala Pusat Gempa BMKG menegaskan, gempa-gempa kecil ini adalah sinyal bahwa pergerakan sesar terus berlangsung. “Aktivitas ini harus menjadi peringatan dini. Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah mitigasi,” jelasnya.
Para peneliti menyebut, Sesar Lembang yang membentang sepanjang kurang lebih 29 kilometer di utara Bandung berpotensi memicu gempa dengan kekuatan hingga magnitudo 6,5–7. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menyiapkan diri melalui langkah-langkah mitigasi yang terukur, seperti memastikan bangunan lebih tahan gempa, memahami jalur evakuasi, dan melakukan simulasi kesiapsiagaan di lingkungan masing-masing.
Pemerintah daerah bersama BPBD diimbau untuk memperkuat edukasi kebencanaan, menyiapkan pusat evakuasi, serta memastikan infrastruktur vital memiliki standar keamanan gempa.
Dengan kondisi aktivitas sesar yang meningkat, para ahli menegaskan bahwa keselamatan masyarakat hanya bisa dijaga melalui kesiapsiagaan bersama. Warga diminta untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada kabar yang tidak jelas sumbernya.