
Tasikmalaya (30/07) — Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) menggelar kegiatan Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Kampanye Pesantren Ramah Anak, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sukamanah, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (30/7). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 110 peserta dari 50 perwakilan pesantren se-Kabupaten Tasikmalaya.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pesantren serta memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan pesantren. Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah simulasi bersama santri dalam membersihkan masjid dan toilet, sebagai bentuk praktik langsung pentingnya kebersihan.
Dalam sambutannya, KH. Imam Syafi’i menekankan bahwa kebersihan adalah bagian dari keimanan seorang Muslim. “Kebersihan adalah tolak ukur keimanan, sebagaimana disebutkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujar beliau saat memberikan materi.
Sementara itu, Ketua Serikat Ekonomi Pesantren, Ust. Ahmad Tazakka, menyampaikan pentingnya pesantren untuk aktif dalam menyuarakan isu-isu strategis, termasuk mengedukasi lingkungan pesantren terkait isu kebersihan dan pencegahan kekerasan seksual. “Kita perlu menepis stigma negatif yang kadang disematkan kepada pesantren. Maka sosialisasi dan edukasi kepada seluruh insan pesantren menjadi sangat penting,” ungkapnya.
Salah satu pemateri sekaligus aktivis perempuan Kabupaten Tasikmalaya, Ibu An’an Yuliati, S.I.P, turut menyampaikan urgensi perlindungan terhadap peserta didik dari kekerasan seksual. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa “Sebanyak 34,51% peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual. Maka penting memahami urgensi pendidikan anti kekerasan seksual di lingkungan pesantren serta pentingnya membangun sistem perlindungan dan kesadaran yang berbasis nilai keagamaan,” tegasnya.
Tidak hanya membahas isu sosial dan kesehatan, dalam kesempatan tersebut SEP juga mendorong pesantren untuk mulai membangun pondasi ekonomi yang kuat melalui sektor peternakan, pertanian, dan unit-unit usaha produktif lainnya sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi pesantren yang berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan menjadi awal dari gerakan masif mewujudkan pesantren yang bersih, sehat, ramah anak, serta mandiri secara ekonomi.