Upaya membangun kemandirian ekonomi dari desa mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Hal itu tampak saat Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM RI, Prof. Ambar pertiwiningrum, melakukan kunjungan ke Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi ekonomi berbasis masyarakat yang digagas koperasi tersebut.
Dalam kunjungannya, Prof. Ambar pertiwiningrum menilai Kopdes Merah Putih menjadi contoh koperasi yang tumbuh dari kebutuhan warga. Dengan fokus pada usaha penyediaan sembako dan dukungan permodalan pertanian, koperasi ini terbukti mampu menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
“Koperasi seperti Kopdes Merah Putih membuktikan bahwa desa bisa mandiri bila diberi ruang untuk mengelola potensi ekonomi sendiri. Inisiatif ini harus terus didukung,” ungkap Prof. Ambar pertiwiningrum.
Hingga kini, lebih dari 600 anggota aktif tercatat bergabung dalam Kopdes Merah Putih. Keberadaan koperasi ini bukan hanya memperkuat ekonomi warga, tetapi juga membangun jejaring solidaritas antarwarga desa.
Kepala Desa Nagrak, Suparman, menegaskan dukungannya terhadap keberadaan Kopdes Merah Putih. Ia menjelaskan bahwa pemerintah desa telah mengintegrasikan BUMDES dengan koperasi untuk memperluas layanan ekonomi kepada masyarakat.
“Sinergi BUMDES dan Kopdes ini penting agar ekonomi desa lebih kuat dan berdaya saing,” ujar Suparman.
Sementara itu, Ketua Kopdes Merah Putih Desa Nagrak, Ace Sumarna, berharap adanya dukungan akses dari pemerintah, baik dalam penyediaan barang kebutuhan pokok maupun pembiayaan usaha masyarakat.
“Kami ingin Kopdes Merah Putih menjadi jembatan antara kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Kunjungan Prof. Ambar pertiwiningrum menjadi momentum penting bagi gerakan koperasi di wilayah Bandung Raya. Melalui model usaha berbasis kebutuhan masyarakat, Kopdes Merah Putih membuktikan bahwa ekonomi desa dapat tumbuh kuat dengan prinsip gotong royong dan keberlanjutan.
