
Makkah – Setiap tanggal 1 Muharam, bertepatan dengan Tahun Baru Islam, umat Muslim di seluruh dunia menyaksikan salah satu momen sakral di Tanah Suci, yakni penggantian kiswah Ka’bah. Tradisi penuh makna ini tidak hanya mencerminkan kehormatan terhadap Ka’bah, tetapi juga menjadi simbol spiritualitas dan pembaruan diri menyambut tahun baru Hijriyah.
Makna Penggantian Kiswah
Kiswah, kain hitam penutup Ka’bah yang dihiasi ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan benang emas dan perak, diganti setiap tahun pada 1 Muharam. Tradisi ini memiliki nilai simbolik yang dalam: menyucikan, memperbarui, dan menyambut tahun baru dengan semangat hijrah, sebagaimana Rasulullah SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk membangun peradaban Islam.
Penggantian kiswah juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memperbaharui niat, memperbaiki diri, dan menumbuhkan kembali semangat ketakwaan serta persatuan.
Kualitas dan Proses Produksi Kiswah
Pembuatan kiswah adalah proses yang kompleks dan sangat presisi. Menurut Saudi Press Agency (SPA), kiswah Ka’bah diproduksi di Kompleks Pabrik Kiswah Raja Abdulaziz di Makkah, dengan melibatkan sekitar 200 teknisi dan seniman terlatih.
Setiap lembar kiswah membutuhkan sekitar 700 hingga 760 kilogram sutra berkualitas tinggi yang diwarnai hitam. Selain itu, digunakan sekitar 120 kilogram benang emas dan 100 kilogram benang perak untuk menyulam ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam setiap meternya, kiswah disulam dengan rata-rata 9.900 helai benang sutra, menjadikannya salah satu kain paling mewah dan sakral di dunia.
Kiswah terdiri dari lima bagian utama: empat lembar untuk menutup keempat sisi Ka’bah dan satu lembar khusus untuk menutupi pintu Ka’bah.
Prosesi Penggantian Kiswah
Prosesi penggantian dilakukan setelah shalat Subuh oleh tim khusus dari otoritas Masjidil Haram. Kain lama dilepas dengan penuh kehati-hatian, kemudian digantikan dengan kiswah baru yang telah disiapkan berbulan-bulan sebelumnya.
Penggantian ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap Ka’bah, sebagai kiblat umat Islam dan pusat spiritual dunia Muslim.
Simbol Persatuan dan Kebesaran Umat Islam
Momen penggantian kiswah menjadi pengingat akan persatuan umat Islam, karena jutaan pasang mata dari seluruh dunia menyaksikan peristiwa ini setiap tahun. Ka’bah, sebagai rumah pertama yang dibangun untuk menyembah Allah, kembali berdiri megah dengan balutan kiswah baru — menjadi simbol kekuatan, keagungan, dan spiritualitas Islam.
Dengan digantinya kiswah Ka’bah di hari 1 Muharam, umat Islam diharapkan menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk introspeksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan memulai tahun baru Hijriyah dengan semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Sebuah tradisi yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang mendalam.