suaralembang.com – BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung terus menggenjot program pengelolaan sampah dengan mempercepat pembangunan insinerator ramah lingkungan di beberapa titik strategis. Langkah ini diambil menyusul status darurat sampah yang kembali mencuat pasca meningkatnya volume limbah rumah tangga.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyampaikan bahwa insinerator ini merupakan bagian dari solusi jangka menengah untuk mengurangi ketergantungan terhadap TPA Sarimukti yang kini sudah mendekati kapasitas penuh. “Kami ingin mengubah cara pandang soal sampah, dari sekadar buangan menjadi sumber energi baru,” katanya.
Teknologi insinerator yang dihadirkan diklaim mampu mengolah sampah dengan emisi rendah dan ramah lingkungan. Selain itu, proses pembakarannya juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pemerintah berencana mengintegrasikan fasilitas ini dengan sistem pengumpulan sampah terpadu berbasis lingkungan (bank sampah).
Sementara itu, sejumlah aktivis lingkungan menyambut baik langkah ini, namun meminta agar pemerintah melakukan kajian menyeluruh agar teknologi insinerator tidak menimbulkan polusi udara baru. “Yang penting transparansi dan pengawasan lingkungan harus ketat,” ujar Dwi Rahma, pegiat dari Bandung Green Movement.
