
Jakarta, 25 November 2024 – Peralihan preferensi masyarakat dari belanja di toko fisik menuju belanja online semakin mencolok, terutama pasca-pandemi. Tren ini mempengaruhi sektor ritel fisik yang kini menghadapi tantangan besar untuk bertahan. Berdasarkan survei terbaru, lebih dari 70% konsumen Indonesia kini lebih memilih berbelanja melalui platform e-commerce dibandingkan dengan mengunjungi pusat perbelanjaan secara langsung.
Hal ini jelas berdampak pada pendapatan toko-toko fisik yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. “Kami melihat adanya penurunan pengunjung yang datang ke toko kami, terutama di hari-hari biasa. Lebih banyak orang yang memilih untuk berbelanja lewat aplikasi karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan,” ujar Budi Santoso, manajer salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
Namun, meskipun e-commerce mendominasi pasar, para pelaku bisnis ritel fisik tidak tinggal diam. Banyak yang mulai berinovasi untuk menarik kembali konsumen, salah satunya dengan memperkenalkan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan terintegrasi dengan teknologi digital. Beberapa toko fisik kini mulai mengadopsi konsep “Omnichannel” yang menggabungkan platform online dan offline untuk memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin berbelanja baik secara daring maupun langsung.
Contohnya, beberapa ritel besar telah meluncurkan aplikasi mobile yang memungkinkan konsumen untuk memesan produk secara online dan mengambilnya langsung di toko (click-and-collect). “Kami juga memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) di toko, di mana pelanggan bisa mencoba produk secara virtual melalui aplikasi kami sebelum memutuskan untuk membeli,” ujar Liza Pratama, Marketing Director di salah satu merek fashion terkenal.
Tidak hanya itu, beberapa bisnis ritel fisik juga mulai mengadakan event-event khusus dan promo-promo eksklusif yang hanya bisa dinikmati secara langsung di toko, untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih menarik dan berbeda. Dengan strategi-strategi tersebut, diharapkan bisnis ritel fisik dapat bertahan dan beradaptasi dengan cepat di tengah pesatnya perkembangan e-commerce.
Menurut pengamat bisnis, Dr. Andi Wijaya, meskipun belanja online terus berkembang pesat, ritel fisik masih memiliki peluang untuk bertahan selama mampu mengadaptasi teknologi dan menawarkan pengalaman berbelanja yang unik. “Ritel fisik yang bisa berinovasi dan mengintegrasikan teknologi digital dengan baik akan tetap memiliki daya tarik bagi konsumen, terutama dalam hal pengalaman langsung yang tidak bisa digantikan oleh belanja online,” ujarnya.
Para pelaku bisnis ritel fisik diharapkan dapat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin dinamis. Dengan cara ini, meskipun e-commerce terus berkembang, toko fisik tetap bisa berperan penting dalam ekosistem belanja di Indonesia.