Lembang, Bandung Barat — Hujan deras yang mengguyur wilayah Lembang pada Minggu (5/10/2025) menyebabkan banjir di kawasan Jl. Raya Tangkuban Parahu, Kampung Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Genangan air dilaporkan mencapai sejumlah titik dengan ketinggian yang cukup mengganggu aktivitas warga dan arus lalu lintas.
Informasi awal diperoleh dari laporan warga melalui akun SaveLembang, yang menyebutkan bahwa air mulai menggenangi jalan utama setelah hujan berintensitas tinggi turun dalam waktu singkat. Beberapa pengendara terpaksa melambatkan laju kendaraan akibat jalan tergenang.
“Air tiba-tiba meluap dari saluran di pinggir jalan, mungkin karena tersumbat. Dalam waktu tidak sampai satu jam, jalan sudah tergenang,” ujar salah satu warga Cibogo.
Meski tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan berat, aktivitas warga sempat terganggu. Sejumlah pedagang di sekitar lokasi juga menutup sementara lapaknya karena air sempat masuk ke area pertokoan.
Lembang Jadi Langganan Genangan
Fenomena banjir di kawasan Lembang bukan yang pertama kali terjadi. Dalam beberapa bulan terakhir, dataran tinggi yang dikenal sebagai kawasan wisata itu kerap dilanda banjir dan longsor setiap kali hujan deras turun.
Pada akhir September 2025, genangan air setinggi sekitar 30 sentimeter juga sempat melanda kawasan Pasar Panorama Lembang dan beberapa ruas jalan utama. Menurut laporan Pikiran Rakyat dan Detik Jabar, penyebab utama banjir berulang di kawasan ini adalah sistem drainase yang tidak memadai serta perubahan fungsi lahan di daerah hulu.
Beberapa faktor yang disebut menjadi penyebab utama di antaranya:
1. Drainase dan gorong-gorong tersumbat akibat sampah dan sedimentasi.
2. Alih fungsi lahan di kawasan hulu menjadi area permukiman dan wisata.
3. Pembangunan tidak terkendali yang mengganggu jalur alami aliran air hujan.
Respons Pemerintah dan Upaya Penanggulangan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui perangkat Kecamatan Lembang menyatakan telah menurunkan petugas untuk memantau kondisi lapangan dan melakukan pembersihan saluran air di titik-titik rawan banjir.
Selain itu, pemerintah daerah berencana melakukan evaluasi terhadap perizinan pembangunan di kawasan rawan serta memperkuat koordinasi antarinstansi, terutama Dinas Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum.
“Kami akan menindaklanjuti laporan warga dan melakukan pembersihan saluran air. Kami juga akan evaluasi tata kelola pembangunan agar tidak memperparah banjir,” ujar salah satu pejabat Kecamatan Lembang.
Pemerintah juga mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air, serta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah Bandung Barat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Harapan Warga
Warga berharap langkah pemerintah tidak hanya bersifat reaktif setelah banjir terjadi, tetapi juga proaktif dalam merancang sistem pengelolaan air hujan dan konservasi lahan. Upaya jangka panjang dinilai sangat penting agar kawasan Lembang — yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama Jawa Barat — tidak terus menjadi langganan banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.
