suaralembang.com – Di tengah tekanan ekonomi dan perubahan iklim, pasar pangan Jawa Barat kembali menunjukkan tren kenaikan tajam. Senin (13/10) tercatat bawang merah naik Rp 1.650 per kg, telur ayam naik Rp 1.300 per kg, dan cabai keriting naik Rp 1.950 per kg dibandingkan hari sebelumnya.
Menurut rilis Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), beberapa komoditas pokok lain seperti beras, minyak goreng, dan gula relatif stabil dalam jangka pendek. Namun, tekanan terhadap bawang, cabai, dan telur kian nyata akibat faktor cuaca ekstrem seperti hujan berlebihan yang merusak lahan tanam serta kenaikan kos logistik dan harga bahan bakar. Salah satu pedagang lokal menyebut bahwa ongkos angkut ke pasar tradisional melonjak hingga 15–20%.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menanggapi situasi ini dengan memperketat pengawasan distribusi pangan agar potensi penimbunan atau spekulasi pasar bisa dicegah. Selain itu, rencana subsidi dan intervensi stok strategis tengah dikaji untuk menahan laju kenaikan harga. Di tengah kondisi ini, konsumen dianjurkan membandingkan harga antar pasar dan mempertimbangkan membeli dari produsen lokal agar rantai distribusi lebih pendek dan transparan.
