suaralembang.com, – BANDUNG – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Kusmana Hartadji, menegaskan pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) dalam memperkuat peran literasi sebagai bagian dari penggerak ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Menurut Kusmana, sinergi ini menjadi langkah konkret dalam mengintegrasikan fungsi perpustakaan tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi pesantren.
Ia menyebut bahwa perpustakaan dapat menjadi sarana edukasi kewirausahaan, inovasi sosial, dan penguatan ekonomi umat bila dikelola secara kolaboratif. Melalui kemitraan dengan SEP, diharapkan tumbuh model ekosistem literasi ekonomi yang mampu memajukan pesantren sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kusmana menambahkan bahwa langkah ini juga merupakan bentuk implementasi nyata yang ampuh untuk meningkatkan semangat baca masyarakat Jawa Barat, menekan angka buta huruf, serta memperkuat semangat literasi di berbagai lapisan sosial. Dengan menjadikan perpustakaan sebagai ruang produktif dan inklusif, gerakan ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang tidak hanya gemar membaca, tetapi juga mampu mengembangkan potensi ekonomi melalui pengetahuan.
“Perpustakaan harus menjadi simpul kemajuan. Ia bukan lagi sekadar tempat membaca, melainkan wadah pembelajaran sepanjang hayat yang menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kusmana. Ia memastikan bahwa Dispusipda Jabar akan terus memberikan pendampingan dan dukungan agar peran perpustakaan semakin relevan dengan kebutuhan zaman dan berdampak langsung pada kemajuan masyarakat Jawa Barat.
