
Jakarta, 6 Desember 2024 – Di dunia yang serba cepat ini, banyak orang merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan, kehidupan sosial, dan berbagai komitmen lainnya. Stres menjadi masalah yang kian meluas dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Namun, sebuah konsep yang kini semakin populer menawarkan solusi: menyederhanakan kehidupan.
Menyederhanakan hidup, atau yang lebih dikenal dengan istilah simplification, adalah pendekatan untuk mengurangi kebingungan dan kerumitan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan sosial. Dengan mengurangi hal-hal yang tidak penting dan fokus pada apa yang benar-benar berarti, seseorang bisa merasa lebih tenang, bahagia, dan lebih mampu mengelola stres.
1. Mengurangi Kepemilikan Materi
Salah satu langkah pertama dalam menyederhanakan kehidupan adalah dengan mengurangi kepemilikan barang. Gaya hidup minimalis, yang menekankan pentingnya memiliki barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, dapat membantu mengurangi beban mental. “Barang yang menumpuk hanya menambah kekacauan di rumah dan di pikiran. Dengan memiliki lebih sedikit, kita merasa lebih lega dan fokus pada hal-hal yang lebih penting,” kata Nia Pratiwi, seorang ahli psikologi yang mengkhususkan diri dalam manajemen stres.
2. Menyederhanakan Rutinitas Harian
Rutinitas yang terlalu padat bisa menjadi sumber stres besar. Mengatur jadwal dengan lebih bijak dan menghindari kegiatan yang tidak perlu sangat penting untuk mengurangi tekanan. Mengatur waktu untuk diri sendiri, seperti melakukan meditasi atau berjalan-jalan di alam, dapat membantu pikiran tetap jernih. Banyak orang yang menemukan bahwa mengurangi kegiatan sosial yang berlebihan dan memberi waktu untuk istirahat pribadi bisa mengurangi rasa cemas dan kelelahan.
3. Fokus pada Prioritas
Menyederhanakan kehidupan juga berarti memilih prioritas yang benar-benar penting. “Seringkali kita terjebak dalam keinginan untuk menyenangkan orang lain atau memenuhi ekspektasi masyarakat. Padahal, fokus pada hal-hal yang memberi kepuasan dan kebahagiaan pribadi lebih penting,” ujar Andri Fajar, seorang life coach yang fokus pada pengelolaan stres. Menetapkan batasan dalam pekerjaan dan hubungan sosial dapat membantu mengurangi kecemasan dan memberi ruang untuk meresapi setiap momen hidup.
4. Mengurangi Penggunaan Teknologi
Teknologi, meskipun memudahkan hidup, juga dapat menjadi sumber stres. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau berurusan dengan perangkat digital dapat membuat seseorang merasa cemas dan terkoneksi dengan dunia luar secara berlebihan. Mengurangi waktu layar dan berfokus pada interaksi dunia nyata dapat membantu seseorang lebih hadir dan tenang. “Beberapa orang merasa lebih damai dengan hanya memeriksa ponsel beberapa kali sehari, daripada terhubung secara terus-menerus,” tambah Nia Pratiwi.
5. Menyederhanakan Pikiran dengan Mindfulness
Praktik mindfulness atau kesadaran penuh juga menjadi cara populer untuk mengurangi stres. Dengan melatih diri untuk lebih hadir dan fokus pada momen saat ini, kita bisa mengurangi kecemasan tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. “Dengan mindfulness, kita belajar untuk menerima dan menghadapi setiap perasaan tanpa menghakimi. Ini membantu meredakan stres dan membawa kedamaian batin,” ujar Andri Fajar.
6. Membuat Waktu untuk Diri Sendiri
Salah satu cara terbaik untuk menyederhanakan hidup adalah dengan memberi waktu untuk diri sendiri. Baik itu melalui aktivitas yang disukai, hobi, atau sekadar beristirahat, penting untuk memberikan diri kesempatan untuk melepaskan diri dari tekanan dan merawat kesehatan mental.
Kesimpulan
Menyederhanakan kehidupan bukan berarti mengabaikan tanggung jawab atau menurunkan kualitas hidup. Sebaliknya, ini adalah cara untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan nilai tambah dan kebahagiaan. Dengan langkah-langkah sederhana ini, stres dapat dikelola dengan lebih baik, memungkinkan seseorang menjalani hidup dengan lebih tenang dan lebih bermakna.