suaralembang.com – Pangandaran, Jawa Barat — Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jawa Barat sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di Kabupaten Pangandaran. Lima desa terdampak parah, ratusan rumah terendam air, dan ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga darurat banjir untuk memastikan penanganan cepat terhadap warga yang terdampak serta mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan logistik.
Banjir yang terjadi kali ini tergolong cukup parah. Di beberapa wilayah seperti Kecamatan Cijulang, Parigi, dan Cimerak, air mencapai ketinggian lebih dari setengah meter bahkan mendekati satu meter di titik tertentu. Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena air datang secara tiba-tiba pada malam hari. Sejumlah rumah mengalami kerusakan struktural, dan jalan penghubung antar desa lumpuh akibat genangan yang cukup tinggi.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan aparat setempat segera turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan mendirikan posko darurat. Warga yang kehilangan tempat tinggal sementara dievakuasi ke sekolah dan masjid yang dijadikan lokasi pengungsian. Dapur umum didirikan di beberapa titik untuk memastikan ketersediaan makanan dan air bersih.
Selain faktor curah hujan tinggi, banjir ini juga disebabkan oleh berkurangnya area resapan air akibat alih fungsi lahan serta pendangkalan sungai. Banyak daerah di sekitar Pangandaran kini berubah menjadi kawasan pemukiman padat yang tidak lagi memiliki sistem drainase memadai. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya vegetasi penahan air di sekitar perbukitan. Pemerintah berjanji akan melakukan penataan ulang tata ruang serta memperkuat infrastruktur pengendali banjir agar bencana serupa tidak terus berulang setiap tahun.
Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa bencana ini harus menjadi evaluasi bersama bagi seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pengembang, maupun masyarakat. Menurutnya, membangun kesadaran lingkungan dan memperkuat mitigasi bencana merupakan langkah paling penting untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang. Ia juga menegaskan bahwa program normalisasi sungai dan perbaikan tanggul akan dipercepat sebagai bagian dari rencana pemulihan jangka panjang.
Meskipun situasi mulai berangsur membaik, sebagian besar pengungsi masih memilih bertahan hingga kondisi benar-benar aman. Pemerintah terus menyalurkan bantuan berupa makanan, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Di tengah situasi sulit ini, semangat gotong royong antarwarga menjadi kekuatan utama yang menjaga harapan agar Pangandaran segera pulih.
