suaralembang.com — Sejumlah pengelola villa dan hotel di kawasan wisata Lembang mulai mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang masih berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Kondisi ini dilaporkan berdampak pada kenyamanan tamu yang menginap.
Beberapa tamu mengaku terpaksa memakai air kiriman tangki yang jumlahnya terbatas. Keluhan tersebut banyak muncul di wilayah utara Lembang yang pasokannya sangat bergantung pada sumber mata air setempat.
Pengelola penginapan meminta pemerintah turun tangan menyediakan solusi jangka pendek seperti droping air terjadwal dan mempercepat akses pipa regional. Mereka khawatir ulasan negatif tamu dapat memukul citra wisata Lembang.
Pemerintah desa menyebut keterbatasan air menjadi masalah tahunan saat kemarau panjang. Namun tahun ini dampaknya dianggap paling berat karena jumlah wisatawan meningkat di saat pasokan menurun.
Krisis air bersih ini menjadi peringatan bahwa tata kelola wisata Lembang tidak cukup hanya membenahi akses jalan dan tiket, tetapi juga kesiapan utilitas dasar.
