
Bandung, 2 Juli 2025 – Sebelum laga kedua fase penyisihan Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 antara Timnas Putri Indonesia dan Pakistan, terjadi momen mengharukan: Aswin Arnoldus Warps, ayah dari winger muda Isa Guusje Warps, tampak khusyuk mengabadikan saat tim menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” di stadion.
Isa, 20 tahun, yang mencetak gol pada debutnya melawan Kyrgyzstan pada 29 Juni di Indomilk Arena Tangerang, mendapat dukungan penuh dari keluarganya, termasuk sang ayah. Momen menyentuh itu tertangkap kamera ketika Aswin berdiri dengan ponsel di tangan, merekam antusiasme nasionalis dan harapan akan kemenangan Timnas Putri.
Gol perdana Isa bukan hanya membangkitkan semangat tim, tetapi juga menyentuh keluarga, terutama neneknya yang menjadi sumber inspirasi – persembahan emosional yang sangat berkesan.
Latar belakang keluarga Warps juga menarik: sang ayah memiliki darah Indonesia—kakek dari Padang, Sumatera Barat—sementara Isa meninggalkan jejak karier di Eropa dan resmi dinaturalisasi pada 10 Juni 2025.
Dalam laga malam ini, pelatih Satoru Mochizuki menurunkan Isa sebagai cadangan dan mempercayakan starting lineup kepada Vivi Oktavia, Reva Octaviani, dan Zahra Muzdalifah. Walau di bangku cadangan, harapan besar tetap tertuju pada Isa jika diberi kesempatan turun.
Mengapa momen ini penting?
Simbol dukungan penuh keluarga: Ayah hadir langsung di stadion, menunjukkan arti penting laga ini bagi Isa.
Semangat nasionalisme: Merekam lagu kebangsaan menegaskan rasa cinta tanah air.
Momentum penting: Gol debut dan dukungan keluarga menjadi modal emosional sebelum laga penentu.
Statistik & Fakta Singkat
Debut & Gol Perdana: 29 Juni 2025 vs Kyrgyzstan, 1‑0
Naturalisasi & Keturunan: 10 Juni 2025 dinaturalisasi, asal Sumbar dari pihak ayah
Laga vs Pakistan: 2 Juli 2025, Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026
Suasana Stadion & Sambutan Keluarga
Terekam dalam video: saat anthem berkumandang, Aswin Warps berdiri tegak, ponsel di tangan, mengabadikan momen tersebut – pengingat betapa besar dukungan keluarga dalam setiap langkah karier Isa. Kehadiran ini menjadi motivator tersendiri bagi sang winger muda.
Kesimpulan
Momen ayah Isa mengabadikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebelum laga melawan Pakistan bukan sekadar footage biasa. Ini simbol cinta keluarga, semangat nasionalisme, dan fondasi moral yang mend
ukung Isa dan Garuda Pertiwi.