
Bandung, 2 Juli 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al‑Ihsan menjadi RSUD Welas Asih. Pergantian nama ini ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Jawa Barat yang ditandatangani oleh Gubernur Dedi Mulyadi pada 19 Juni 2025.
Menonjolkan Kearifan Lokal
Perubahan nama ini bertujuan untuk menonjolkan kearifan lokal budaya Sunda tanpa menghilangkan nilai-nilai religius yang selama ini melekat. Nama “Welas Asih” yang dalam bahasa Sunda berarti “kasih sayang”, dipilih karena mencerminkan makna yang sejalan dengan sifat Allah, Ar‑Rahman dan Ar‑Rahim.
“Welas Asih itu artinya kasih sayang. Ini bagian dari menampilkan karakter budaya Sunda yang ramah dan penuh empati, namun tetap selaras dengan nilai-nilai Islam,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi dalam keterangan persnya.
Proses Rebranding Bertahap
Proses rebranding rumah sakit telah dimulai dan kini telah mencapai sekitar 30 persen, meliputi penggantian identitas visual, papan nama, dan penyesuaian administrasi. Pihak manajemen rumah sakit menargetkan seluruh proses perubahan nama akan rampung sebelum akhir tahun 2025.
Menurut Direktur RSUD Welas Asih, dr. Deden Deni, Sp.B, seluruh biaya rebranding ditanggung oleh manajemen rumah sakit tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana APBD hanya digunakan untuk pembiayaan pasien tidak mampu melalui skema Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Dukungan dari Publik
Sebelum dilakukan perubahan nama, Pemprov Jabar melakukan survei kepada lebih dari 2.000 responden, yang terdiri dari pasien dan masyarakat sekitar. Hasilnya, mayoritas mendukung pergantian nama menjadi RSUD Welas Asih.
Sejarah Singkat RSUD
RSUD Al‑Ihsan pertama kali didirikan oleh Yayasan Al‑Ihsan pada Januari 1993 dan mulai beroperasi pada 12 November 1995. Pada tahun 2004, kepemilikan rumah sakit dialihkan ke Pemprov Jawa Barat dan kemudian ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2009.
Harapan ke Depan
Dengan identitas baru ini, Pemprov Jawa Barat berharap RSUD Welas Asih dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih humanis, responsif, dan profesional, sejalan dengan semangat kasih sayang yang menjadi makna dari namanya.