
Bulan Juli 2025 akan menjadi bulan yang luar biasa bagi para pengamat langit. Deretan fenomena astronomi akan mewarnai malam-malam musim panas, mulai dari gugus bintang yang menakjubkan, hujan meteor, hingga pertemuan langka planet dan bulan. Bahkan, ada kesempatan langka untuk mengamati Pluto—planet katai yang jarang terlihat. Berikut panduan redaksi berdasarkan laporan National Geographic tentang momen-momen terbaik untuk menikmati keajaiban langit malam di bulan Juli.
1 Juli: M22 pada Titik Tertinggi
Fenomena langit dimulai pada tanggal 1 Juli dengan kemunculan gugus bola Messier 22 (M22) yang mencapai titik tertinggi di langit sekitar tengah malam. Berlokasi di konstelasi Sagittarius dan berjarak 10.000 tahun cahaya, M22 adalah salah satu gugus bola paling terang yang dapat dilihat dari Bumi. Bagi pengamat langit di wilayah selatan 46° lintang utara, ini adalah waktu terbaik untuk menyaksikan kumpulan ratusan ribu bintang ini, terutama menggunakan teropong atau teleskop kecil.
4 Juli: Merkurius di Elongasi Timur Terbesar
Pada 4 Juli, planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesarnya, menjadikannya waktu paling ideal untuk mengamati planet ini sepanjang tahun. Cobalah mencarinya di langit barat laut sesaat setelah matahari terbenam. Jika cuaca mendung, Merkurius masih dapat terlihat selama beberapa minggu berikutnya.
10 Juli: Puncak Bulan purnama buckmoon
Bulan purnama yang dikenal sebagai Buck Moon akan mencapai puncaknya pada 10 Juli pukul 16.37 EDT (03.37 WIB pada 11 Juli). Nama ini berasal dari tradisi penduduk asli Amerika, yang menandai masa ketika rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk baru. Bulan purnama ini akan tampak sangat cerah, dengan detail mencolok seperti kawah Tycho dan dataran basaltik gelap yang bisa diamati dengan teropong.
16 Juli: Pertemuan Tiga Objek Langit – Bulan, Saturnus, dan Neptunus
Menjelang fajar pada 16 Juli, pengamat langit bisa menyaksikan fenomena langka: bulan bungkuk lewat dekat dengan Saturnus dan Neptunus di konstelasi Pisces. Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang, sementara Neptunus memerlukan teleskop. Saturnus saat ini sedang dalam gerak retrograde, sehingga tampak bergerak ke arah barat di langit.
20 Juli: Bulan dan Gugus Bintang Pleiades
Sebelum matahari terbit pada 20 Juli, bulan sabit akan tampak berada di dekat gugus bintang terang Pleiades, juga dikenal sebagai Tujuh Bersaudari. Jika diamati dengan teropong, kombinasi cahaya bulan dan kilauan gugus bintang ini akan menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
25 Juli: Pluto pada Titik Terterang
Pluto, planet katai yang sering tersembunyi dari pandangan, akan mencapai oposisi pada 25 Juli—yakni saat berada paling dekat dengan Bumi dan tampak paling terang (magnitudo 14,4). Meski masih terlalu redup untuk dilihat tanpa teleskop yang kuat, ini adalah waktu terbaik untuk mencoba menangkap keberadaannya di konstelasi Sagittarius.
29 Juli: Konjungsi Bulan dan Mars
Menjelang akhir bulan, pada 29 Juli, pengamat langit dapat menyaksikan bulan sabit yang tampak dekat dengan planet Mars di konstelasi Taurus. Walaupun berada rendah di cakrawala, perpaduan warna merah khas Mars dan cahaya bulan akan menjadi atraksi visual yang menawan bagi yang beruntung mendapatkan langit cerah.
29–30 Juli: Puncak Hujan Meteor Southern Delta Aquariids
Puncak hujan meteor Southern Delta Aquariids terjadi pada malam 29 hingga 30 Juli, dengan potensi mencapai hingga 25 meteor per jam. Bulan yang sedang dalam fase sabit tua akan terbenam lebih awal, sehingga langit akan cukup gelap untuk menikmati pancaran meteor yang melesat cepat di langit malam.
Tips Mengamati Langit di Bulan Juli
Gunakan teropong atau teleskop untuk mengamati objek redup seperti Neptunus, Pluto, atau M22.
Manfaatkan aplikasi peta langit seperti Sky Tonight untuk mengetahui waktu dan lokasi terbaik pengamatan sesuai wilayah Anda.
Pilih lokasi yang jauh dari polusi cahaya, seperti daerah pegunungan atau pedesaan, untuk hasil pengamatan yang optimal, khususnya saat hujan meteor.
Dengan berbagai fenomena langit yang menakjubkan, Juli 2025 menawarkan pengalaman astronomi yang tak terlupakan. Baik Anda pengamat berpengalaman maupun pemula yang baru mulai menengok langit malam, bulan ini adalah waktu yang tepat untuk terpesona oleh keindahan semesta.