
Bandung – Tidak hanya piawai membentuk skuad kompetitif, Persib Bandung juga menunjukkan kreativitas tinggi dalam mengumumkan rekrutan anyarnya musim ini. Tak lagi sekadar unggahan standar di media sosial, Maung Bandung menghadirkan pengalaman unik dan tak biasa untuk menyambut para pemain baru—dengan cara-cara yang nyentrik, penuh kejutan, dan menyentuh sisi emosional bobotoh.
Beberapa nama pemain seperti Saddil Ramdani, Alfeandra Dewangga, hingga duo asing William Marcilio dan Lucho Guaycochea diperkenalkan dengan pendekatan yang sangat beragam. Misalnya, Saddil Ramdani diumumkan melalui tayangan videotron di sudut kota Bandung, yang membuat banyak warga sempat tertegun saat menyaksikan wajah sang winger terpampang di layar besar secara tiba-tiba.
Al Hamra Hehanussa dikenalkan lewat pembagian brosur fisik di kawasan ikonik seperti Jalan Braga dan Lengkong, menghidupkan kembali nuansa pemasaran era lama yang kini terasa eksklusif dan personal. Sementara untuk William dan Lucho, mobil berlayar videotron (mobitron) dikerahkan berkeliling kota—mampir ke Alun-Alun, Pasar Baru, hingga Taman Saparua—membuat pengumuman mereka terasa seperti kampanye keliling seorang bintang.
Tak berhenti di situ, pengumuman Alfeandra Dewangga dan Julio Cesar dilakukan lewat halaman penuh di koran cetak lokal. Langkah ini dinilai membawa sentuhan nostalgia, sekaligus penghormatan terhadap medium informasi yang pernah menjadi favorit banyak bobotoh.
Yang paling baru, Persib menggandeng stasiun radio lokal untuk mengenalkan nama berikutnya. Lewat siaran di radio nostalgia Ardan FM, Persib menciptakan momen yang menyentuh kenangan kolektif banyak pendengar yang dulu menyimak kabar klub kesayangan lewat gelombang udara.
Menurut perwakilan klub, pendekatan ini sengaja dilakukan untuk memberikan kesan yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar mengumumkan nama. Setiap perkenalan pemain baru dirancang sebagai pengalaman yang “dekat, emosional, dan khas Bandung”.
Lebih dari Sekadar Transfer, Ini Tentang Rasa Memiliki
Dengan strategi ini, Persib tak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga membangun koneksi emosional yang kuat antara klub, pemain baru, dan para bobotoh. Mereka tak hanya disambut sebagai anggota tim, tapi juga sebagai bagian dari keluarga besar Persib yang hangat dan kreatif.
Langkah ini dianggap sebagai wujud inovasi komunikasi yang jarang dilakukan klub sepak bola Indonesia lainnya. Di tengah era digital serba cepat, Persib justru memadukan nostalgia, budaya lokal, dan kejutan personal, menjadikan setiap momen pengumuman terasa istimewa dan sulit dilupakan.