

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia menyambut datangnya Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharram dengan penuh makna dan refleksi. Tahun Baru Islam bukan sekadar penanda pergantian kalender, melainkan momentum spiritual yang sarat dengan nilai epistimologis, filosofi, dan sejarah yang dalam.
Secara epistimologi, 1 Muharram mengajak kita untuk memahami bahwa waktu dalam perspektif Islam bukan sekadar urutan hari dan bulan, melainkan wadah pembelajaran dan perubahan diri. Kalender Hijriyah, yang diawali pada 1 Muharram tahun 1 Hijriyah, menjadi simbol penanggalan berdasarkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah sendiri menandai titik balik transformasi sosial dan spiritual umat Islam, sehingga waktu dalam Islam mencerminkan perjalanan ilmu dan iman yang dinamis.
Dari sisi filosofi, Tahun Baru Islam mengandung pesan mendalam tentang permulaan baru dan harapan. Muharram, yang berarti “yang dimuliakan” atau “yang diharamkan,” melambangkan kesucian dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Filosofi ini mengingatkan umat bahwa setiap awal adalah kesempatan untuk mengukir sejarah baru, memperbaharui niat, dan memperkuat komitmen pada nilai-nilai keislaman yang luhur. Momen ini mendorong introspeksi atas perjalanan hidup dan penyusunan strategi spiritual menuju perbaikan diri yang lebih baik.
Selain itu, Tahun Baru Islam memiliki keutamaan tersendiri yang diperkuat oleh tradisi dan hadis. Bulan Muharram termasuk empat bulan haram yang dijaga kesuciannya dalam Islam. Pada tanggal 10 Muharram, dikenal hari Asyura yang mengandung berbagai keutamaan, termasuk kesempatan untuk pengampunan dosa bagi yang berpuasa. Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya taqwa, pengorbanan, dan kepedulian sosial sebagai bagian dari kehidupan beragama.
Secara sejarah, Tahun Baru Islam bermula dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 Masehi yang menjadi dasar penanggalan Hijriyah. Peristiwa ini bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga transformasi paradigma dalam kehidupan umat Islam menuju komunitas yang berkeadilan dan beriman. Kalender Hijriyah pun menjadi simbol identitas umat Muslim yang menghubungkan setiap langkah sejarah mereka dengan sunnah dan ajaran Nabi.
Dengan demikian, peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram tahun ini mengajak seluruh umat untuk kembali menghayati makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari hijrah dari keburukan menuju kebaikan, dari kegelapan menuju cahaya ilmu dan iman. Mari kita gunakan momentum ini sebagai pijakan untuk memperkuat iman, memperbaiki akhlak, dan memperbaharui semangat perjuangan dalam menapaki tahun yang baru dengan penuh keberkahan.
Narasi oleh : Yuri Muhammad Sofyan
alhamdulillah