

Tehran, 26 Juni 2025 – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa kehadiran rudal generasi ketiga Iran, Khaybarshkan, menjadi titik balik yang membuat Amerika Serikat mengurungkan niatnya untuk melanjutkan intervensi militer. Dalam wawancara dengan media Al-Araby Al-Jadeed, Araghchi menegaskan bahwa masuknya Amerika ke dalam konflik membuktikan kegagalan militer Israel dalam menghadapi Iran.
“Naif sekali jika mereka berpikir Iran akan menyerah hanya karena Amerika terlibat,” ujar Araghchi. “Namun ketika mereka melihat respons kami melalui rudal Khaybarshkan generasi ketiga—yang jauh lebih kuat dan menentukan—mereka mundur dan memilih mencari gencatan senjata melalui mediator.”
Menurut Araghchi, langkah Amerika untuk mundur adalah sinyal jelas bahwa kekuatan militer Iran tidak bisa diremehkan, bahkan oleh kekuatan besar dunia seperti AS.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran, Israel, dan sekutunya. Sebelumnya, serangan Israel terhadap beberapa fasilitas militer dan strategis di Iran memicu respons keras dari Teheran, termasuk peluncuran rudal balistik dan drone presisi tinggi ke arah pangkalan-pangkalan militer musuh.
Media-media nasional Iran menyoroti peristiwa ini sebagai bukti keunggulan Iran di panggung geopolitik. Beberapa outlet resmi bahkan menyebut Iran sebagai satu-satunya negara di dunia saat ini yang mampu menghadapi dan mengalahkan Amerika Serikat dan Israel secara bersamaan, baik dari sisi kekuatan militer maupun strategi diplomatik.
Kemenangan diplomatik ini juga memperlihatkan efektivitas pendekatan Iran yang tidak hanya mengandalkan kekuatan senjata, tetapi juga memainkan jalur mediasi dan negosiasi untuk mengamankan kepentingan nasional tanpa mengorbankan prinsip kedaulatan.
Dengan keberhasilan ini, Iran kembali menegaskan posisinya sebagai kekuatan regional utama yang tidak mudah ditekan atau dipaksa tunduk, bahkan oleh negara-negara adidaya. Araghchi menyimpulkan bahwa kekuatan dan ketegasan Iran dalam merespons ancaman justru menjadi kunci terciptanya perdamaian di kawasan, meskipun melalui jalan yang penuh tekanan dan tantangan.